Sendainya
kita bisa melihat ke belakang betapa banyak kejadian-kejadian yang
terjadi di negeri sendiri. Saya melihatnya banyak sekali kejadian baik
yang positif maupun yang negatif. Seandainya para pendahulu kita Bapak Founding Father
kita masih ada. Pastilah beliau sangat menyesalkan banyak-banyak
kejadian yang sangat memilukan nama-nama baik Indonesia di mata dunia.
Kita ketahui banyak para pahlawan yang berjuang mati-matian untuk
memerdekaan Indonesia dari Negara Penjajahan di dunia. Seperti
pembukaan UUD 1945 alinea ke pertama Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka segala bentuk
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusian dan perikeadilan. Dari pemamaparan diatas bisa kita lihat
sendiri betapa pentingnya kemerdekaan itu bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Kita
bisa melihat sendiri Indonesia ini terdiri dari berbagai pulau-pulau
besar dan pulau-pulau kecil secara geografis. Tetapi Indonesia beraneka
ragam suku bangsa, Bahasa, dan Tanah airnya. Seperti sumpah pemuda
oktober tahun 1928 yang berbunyi: Kami putra putri Indonesia mengaku
berbangsa satu bangsa Indonesia, Kami putra putri Indonesia mengaku
bertanah air satu tanah air Indonesia. Kami putra putri Indonesia
berbahasa satu menujung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Petikan dari sumpah pemuda bisa kita gariskan bahwa kita sebagai bangsa
sangat toleransi dengan yang namanya menjaga persatuan dan kesatuan
Indonesia.
Pada
akhir-akhir ini kita sering melihat pemberitaan baik di daerah atau di
pusat sendiri banyak sekali kejadian-kejadian yang secara signifikan
dapat membawa bangsa Indonesia keluar dari krisis multidimensional yang
terjadi Indonesia di mata dunia. Saya melihat penyakit ini sebagai
penyakit sangat akut sekali meningat bangsa Indonesia sampai saat ini
belum lepas dari yang namanya krisis moneter
(perekonomian) dan krisis multidimensional yang sampai ke rakyat atau
bangsa Indonesia sendiri. Seperti masih terjadi penyakit KKN (Korupsi
Kolusi Nepotisme) di negeri ini. Karena saya melihatnya belum ada obat
yang jitu atau ampuh untuk memberantas penyakit akut ini. Seperti banyak
gonjang- ganjing permasalahan pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara
langsung. Sampai penyakit hilangnya rasa kepercayaan diri bangsa
Indonesia di mata dunia. Dari segala penyakit yang hadapi Indonesia yang
sangat membahayakan bagi keutuhan NKRI adalah penyakit separatisme.
Dimana penyakit ini menjadi bahaya laten bagi perkembangan keutuhan
bangsa atau rakyat Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena
seandainya kita bisa bercermin ke belakang banyak gonjang-ganjing yang
menjatuhkan Indonesia baik dari Eksternal (dari luar) maupu dari dalam
sendiri (Internal). Yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan
rakyat atau bangsa Indonesia.
Visi misi
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar. Yang dalam sejarah pernah segani dalam percaturan politik
internasional. Dulu banyak sekali para pemimpin dunia yang pernah
mengakui sendiri kelebihan dari bangsa Indonesia. Seperti pemimpin KAA
(koferensi Asia Afrika) seperti Jawaharlal Nehru, Joseph Brosz Tito, sampai Presiden Kennedy dan Perdana Menteri Inggris Wiston Churchill.
Sangat mengakui Indonesia bangsa yang sangat disegani di Asia dan di
mata dunia. Tetapi pada kenyataan lain sekali, karena Indonesia sendiri
setelah lepas dari penjajahan Belanda. Banyak tergantung sekali dengan
pihak Amerika dan para sekutunya. Ini
tidak terlepas dari campur tangan pihak asing yang ingin menguasai
perekonomian Bangsa atau rakyat Indonesia sendiri. Setelah orde lama
tumbang yang dipimpin oleh Soekarno dan para pembantu setianya. Dan
setelah itu digantikan oleh OrBa (orde baru) yang dpimpin oleh Soeharto
dan diikuti juga oleh pembantu setia juga. Saya melihatnya banyak sekali
kebijakan-kebijakan yang pro asing. Karena itulah yang membuat
Indonesia cepat berkibar perekonomiannya di Asia dan di mata dunia. Dari
kebijakan-kebijakan tersebut kita melihat peran pihak Amerika dan
sekutunya dan di Asia sendiri Jepang ikut membantu secara berkelanjutan
dalam permasalahan perekonomian dan masalah Asia tenggara sendiri.
Saya
melihatnya banyak sekali bantuan modal atau pinjaman yang diberikan
pihak Amerika dan sekutunya. Kita tidak bisa terlepas dari perekonomian
Amerika dan perekonomian dunia sendiri. Karena peran Amerika sangat
strategis di mata dunia dan di Asia sendiri. Saya melihat adanya
perkembangan perekonomian secara signifikan. Dimana perkembangan
perekonomian tersebut dapat meningkatkan sektor rill dan sektor non
rill. Dalam membantu ekonomi secara makro dan ekonomi secara mikro. Efek
domino sperti yang bisa kita dari para pemikir-pemikir ekonomi secara
luas. Dimana adanya kebijakan moneter yang dialami oleh Negara-negara
Asia terutama Indonesia yang menekan sektor industri dan jasa. Adanya
kebijakan moneter membuat Indonesia kurang memperhatikan Aspek sosial
dan budaya. Menyebabkan Indonesia mulai tertinggal dengan Negara-negara
Asia Tenggara sendiri. Peningkatan kebijakan moneter ini harus diimbangi
sumber daya manusia (SDM) sendiri. Akibatnya Indonesia mulai
kelimpungan atau memikir sumber dayanya kurang signifikan. Akibatnya
para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang dikirimkan ke luar negeri.
Padahal di Negara sendiri masih lapangan pekerjaan yang belum terkelolah
dengan baik. Disini akibatnya banyak TKI yang mencari kerja di luar
negeri. Tetapi di luar negeri sendiri tidak terurus dengan baik. Banyak
masalah yang dihadapi oleh TKI yang bekerja di luar negeri. Seperti
permasalahan perizinan, domisili, Tempat tinggal, biaya hidup, dan
lain-lain. Sampai banyak TKI yang bekerja di luar negeri di deportasi
kembali ke Indonesia. Ada juga tidak pulang karena ditahan oleh pihak
imigrasi tempat dia bekerja.
Dengan
kebijakan moneter yang berlakukan oleh Indonesia. Menyebabkan Negara
Indonesia mulai kebingungan mencari jalan keluarnya dalam mengatasi
krisis moneter yang dihinggapi oleh Negara Indonesia. Apalagi dengan
adanya arus globalisasi membawa kebijakan Indonesia yang tadi
perekonomian secara mikro membawa perekonomian secara makro. Dimana
kebijakan moneter tersebut membawa dampak yang sangat signifikan
terhadap penguatan nilai mata uang secara berkala. Tetapi tidak
dibarengi dengan sektor ril dan sektor jasa. Akibatnya banyak sekali
karyawan yang terancam PHK (pemutusan hubungan kerja) oleh berbagai
perusahaan-perusahaan besar secara nasional.
Epilog
Dengan perubahan arus globalisasi membawa kita ke dalam ekonomi
mordenisasi. Dimana segala modal atau pengutan sumber daya di kelola
secara makro atau luas. Artinya cakupannya lebih luas dimana penguatan
sumber ekonomi yang di kuasai oleh sekarang juga dapat dikelola atau
dikembangkan oleh pihak-pihak Swasta. Dimana banyak sekali pihak-pihak
swasta ikut campur dalam permasalahan sektor rill dan sektor jasa atau
pelayanan. Seandainya kita melihat kebelakang banyak yang ikut berperan
dalam penguatan perekonomian bangsa. Seperti Muhammad Hatta sebagai
Bapak koperasi. Tokoh perekonomian yang berperan pada masa Orde
Baru(Orba) seperti Prof. Dr. Soemitro, sampai sekarang banyak para pakar
ekonomi yang mengembangkan kebijakan moneter secara luas seperti Dr.
Syahrir, dan Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Disini banyak sekali
para pengamat ekonomi yang dapat meningkatkan sumber daya manusia itu
sendiri. Seperti pemaparan Dr.Aviliani, dan para pakar ekonomi
lain-lainnya.
Pada
kesimpulannya kita bisa melihat begitu cepatnya Negara berkembang
seperti Indonesia. Di Asia Tenggara sendiri banyak Negara berkembang
bisa lebih maju perekonomiannya secara signifikan selain singapura dan
Malaysia. Sekarang Vietnam berlomba-lomba dalam penguatan perekonomian
secara makro atau peningkatkan ekspor-impor dalam pembelian dan juga
penjualan barang-barang dan jasa. Seandainya kita bisa bercermin bahwa
banyak ketertinggalan bangsa Indonesia dengan Negara Asia Tenggara
sendiri. Itu menyebakan Negara Indonesia yang merasa ketertinggalan
secara perekonomian dan juga permasalahan aspek internal di Indonesia.
Merasa kurang maju akibat kebijakan moneter yang tidak sampai ke aspek
rill di masyarakat sendiri. Menyebabkan pasar kurang percaya dengan
kebijakan yang diambil oleh Indonesia sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar